KELAPA DUA, Tangerang – Kompetisi LIga 2 2019 pasti lah menjadi kenangan termanis bagi skuat Pendekar Cisadane. Tak terkecuali bagi pemain dengan posisi sayap, Aldi Al Achya. Bagi pemain bernomor punggung 10 ini, musim 2019 jadi sangat istimewa karena ia berhasil membawa Persita promosi ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 1 2020.

Tapi lebih khusus lagi, Aldi sebenarnya memiliki momen terindah selama musim 2019. Sepanjang kompetisi Liga 2 2019, Aldi sukses mencetak 6 gol. Tapi dari keenam gol tersebut, ada satu gol yang diingatnya secara spesial. “Yang paling berkesan itu ya panenka saya. Itu satu. Saya pokoknya berkesan lah itu. Karena saya berani banget ya. Kan takut lah kalau misalnya enggak ngegolin kan, pasti banyaklah gitu yang ngomong, ‘Wah, songong amat kayak gitu, enggak gol kan’. Tapi saya dari malam pengin cobalah,” ungkap Aldi.

Gol dengan teknik panenka yang dimaksud Aldi tercipta saat pertandingan Persita melawan Persiraja di Stadion Sport Centre, Kelapa Dua, Tangerang, Rabu, 18 September 2019. Kala itu, di menit ke-32, Aldi sukses mengeksekusi tendangan penalti dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Persita. Pertandingan pun akhirnya dimenangkan oleh Persita dengan skor 2-1.

Ketika mengingat momen spesial itu, Aldi berujar bahwa saat itu memang dirinya mantap untuk menjadi algojo penendang penalti. Ditambah lagi, Sirvi Arvani, striker Persita pun menyerahkan tanggung jawab itu kepada Aldi secara langsung di lapangan. “Gara-gara dia (Sirvi) enggak mau, ya udah. Saya udah pikirin kan malam-malam tuh matang-matang. Ah, kalau dapat penalti lawan Persiraja, pengin panenka lah, coba,” ujarnya.

Meski tidak tahu apakah Persita akan menerima penalti atau tidak di hari pertandingan, namun di malam sebelum pertandingan digelar, Aldi seperti mendapatkan firasat kuat. Tapi firasat itu malah membuatnya bertambah grogi. “Pas kita udah baru mikirin gitu, tapi kenapa badan saya nge-geter, panas dingin kayak gitu ya. Kayak deg-degan terus. Padahal mah kita kan enggak tahu tuh bakal dapat penalti apa enggak. Pokoknya pikirin itu aja sih saya.”

Beruntung, Aldi memang sudah terlatih untuk mengeksekusi tendangan penalti. Ditambah lagi, di setiap akhir latihan, Head Coach Widodo C. Putro memang selalu membiasakan anak didiknya untuk berlatih tenangan penalti. “Coach Widodo kan setiap latihan kan pasti harus penalti. Kayak gitu kan. Terus briefing, setiap mau briefing main, pasti ditanya siapa yang mau penalti. Pasti kayak gitu. Ya dari situlah paling saya memberanikan diri aja lah. Siapa yang siap, ya saya.”