TANGERANG, Banten — Jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2020, Persita Tangerang terus melakukan serangkaian persiapan untuk memantapkan tim berlaga di kasta kompetisi sepak bola tertinggi di negeri ini. Meski hadir di kompetisi Liga 1 musim ini sebagai klub promosi, tapi sebenarnya sejak di Liga 2 musim lalu pun Persita sudah melakukan semua aktivitas tim dan klub sesuai standar Liga 1.

Untuk urusan perekrutan pemain, Persita belum akan berhenti hingga kebutuhan skuat terpenuhi. Masih akan ada beberapa pemain lokal yang akan bergabung ke tim Pendekar Cisadane musim ini setelah 11 rekrutan baru bergabung lebih dulu hingga hari ini.

Salah satu bentuk persiapan selain latihan rutin adalah dengan menggelar laga uji coba. Tercatat, hingga pekan terakhir Januari 2020 ini, Persita telah melakoni tiga laga uji coba pra musim. 

Yang pertama pada Sabtu, 18 Januari 2020 melawan tim lokal Tangerang, Yuma Sport FC. Di pertandingan ini, tiga dari empat pemain asing sudah bergabung di lapangan hijau. Pertandingan berakhir dengan skor 8-1 untuk keunggulan Persita. Gol Persita kala itu dicetak oleh Chandra Waskito (4 gol), Mateo Bustos, Edo Febriansah, Aldi Al Achya dan Ade Jantra Lukmana.

Berselang beberapa hari setelahnya, tepatnya Kamis, 23 Januari, kembali Persita menggelar laga uji coba melawan tim Munial Sport Group (MSG). Pertandingan ini sekaligus jadi ajang balas dendam setelah di bulan Juni 2019 lalu saat pra musim Liga 2, Persita takluk dari tim MSG dengan skor 3-1. Sukses balas dendam, Persita berbalik unggul 4-1 dengan gol yang dicetak oleh Hamka Hamzah, Evgeniy Budnik (2 gol) dan Mateo Bustos.

Setelah memulihkan kondisi satu hari, Persita kembali menyambut tim Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) pada Sabtu, 25 Januari di Stadion Sport Centre, Kelapa Dua, Tangerang. Di pertandingan uji coba ketiga ini, Persita lagi-lagi unggul. Pertandingan berakhir dengan skor 3-1 karena gol yang dicetak oleh Chandra Waskito, Evgeniy Budnik dan satu gol bunuh diri dari tim lawan.

Tiga keunggulan ini membuktikan tren positif yang tentunya berefek baik bagi tim. Mengingat salah satu faktor penting yang bisa menentukan keberlangsungan dan prestasi tim adalah chemistry dan kekompakan. Setidaknya dalam tiga pertandingan ini, kekompakan tim kian terbentuk. Dari tiga pertandingan tersebut, Pelatih Kepala Persita, Widodo C. Putro mengakui ada peningkatan dari performa anak didiknya.

“Ada peningkatan, tapi uji coba belum maksimal karena belum semua pemain belum kumpul,” ungkapnya. Widodo berharap, setelah semua personel tim berkumpul dan skuat lengkap, aka nada laga uji coba dengan level berbeda yang akan dilakukan Persita nantinya. “Pastinya ada, karena uji coba kemarin pemain belum komplit semua, uji coba dengan tim yg selevel juga belum kita lakukan. Pasti nanti akan ada uji coba dengan tim selevel setelah Training Camp.”

Bicara soal Training Camp, Persita berencana akan melakukan Training Camp di awal Februari mendatang. Yogyakarta akan dipilih sebagai lokasi Training Camp Persita tahun ini. Selama 10 hari, tim Pelatih Persita sudah menyiapkan serangkaian kegiatan untuk membentuk teknik dan juga mempererat kekompakan tim.

“TC dilakukan untuk membangun chemistry dan juga untuk meningkatkan fisik pemain, terutama pemain yang baru bergabung, karena Persita kan hampir 50 persen diisi pemain baru,” tambah Widodo. 

Menanti Kejelasan Regulasi

Sementara itu, persiapan jelang kompetisi tentunya bukan melulu soal tim. Berbagai stakeholder yang terlibat juga tentunya berpengaruh pada kesuksesan penyelenggaraan kompetisi nantinya. Salah satu persiapan yang juga harus diperhatikan dan dipahami dengan baik adalah soal regulasi. Namun sayangnya, satu bulan jelang kompetisi, belum ada regulasi yang jelas yang dirilis oleh pihak PSSI.

Menanggapi hal ini, Manajer Tim Persita, I Nyoman Suryanthara mengaku menyayangkan keterlambatan perilisan regulasi musim ini. “Padahal itu kan sangat penting untuk kita di klub mempersiapkan skema satu musim. Harusnya regulasi sudah jelas dari awal, paling tidak dua bulan sebelum kompetisi dimulai, sudah dirilis. Jadi semua bisa bergerak cepat,” kata Nyoman.

“Sampai sekarang saja belum ada kepastian soal regulasi, apakah berubah dari musim lalu atau tidak. Itu yang harusnya cepat disosialisasikan,” tambahnya.

Komentar senada disampaikan pula oleh Widodo. Ia menyebut bahwa kualitas menjadi salah satu unsur terpenting dalam sebuah kompetisi sepak bola. “Kepastian jadwal, aturan-aturan atau regulasi yang ditetapkan harus jelas. Karena ini menyangkut kesiapan tim dan program yang disusun pelatih atau tim manajemen perencanaannya pasti tidak bisa mendadak.”