KELAPA DUA, Tangerang – Sebagai bagian dari komitmen Persita bekerja sama dengan SOS Children’s Villages Indonesia, partner resmi Persita sejak musim lalu, Persita dan SOS kembali menggelar sesi Coaching Clinic. Namun ada yang berbeda di sesi coaching clinic tahun ini. JIka tahun lalu, perwakilan pemain dan pelatih bisa langsung hadir di Desa SOS di Cibubur, Jakarta Timur, maka tahun ini karena situasi pandemi COVID-19, coaching clinic pun harus digelar secara virtual.

Sesi coaching clinic yang dikemas dalam bentuk Online Class ini diselenggarakan dalam 3 sesi berbeda selama bulan Juli 2020. Bulan Juli pun sengaja dipilih untuk menggelar acara ini karena bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional di tanggal 23 Juli mendatang.

Kick-off launch program Online Class Persita dan SOS Children’s Villages Indonesia sendiri sudah digelar lewat sesi Instagram Live, Jumat, 3 Juli lalu yang dipandu oleh perwakilan dari SOS, Ibnu Jamil, serta perwakilan dari Persita yakni Evelyn Cathy, Direktur Komersial Persita dan Hamka Hamzah, pemain Persita.

“Nantinya akan ada tiga sesi online class yang melibatkan pemain dan pelatih Persita nantinya yang akan dilakukan secara virtual. Jadi nanti anak-anak SOS bisa tanya jawab, mendengar pemaparan dari tim Persita. Bisa soal teknik nanti sama pelatih, sharing pengalaman juga bisa dengan pemain. Yang penting minat anak-anak akan sepak bola, itu yang mau kita tumbuhkan dulu sejak dini. Lagipula kan ini anak-anak masih dalam periode belajar dari rumah. Jadi ini bisa menjadi semacam ekstrakurikuler buat mereka diluar pelajaran sekolah,” ujar Evelyn Cathy tentang program Online Class Persita dan SOS Children’s Villages Indonesia.

Sesi perdana Online Class ini sudah dilaksanakan pada Kamis, 9 Juli dengan menghadirkan tema Kiper dan Bek, Benteng Pertahanan Utama di Sepak Bola. Sesi perdana ini dihadiri oleh anak-anak SOS di berbagai daerah seperti Bali, Semarang, Medan, Banda Aceh, Meulaboh hingga Flores. Persita sendiri diwakili oleh Annas Fitranto yang memberikan materi tentang penjaga gawang dan M. Toha yang sharing soal teknik intercept sebagai pemain belakang.

Anak-anak asuh SOS pun terlihat sangat antusias mengikuti sesi perdana Online Class bersama Persita. Terbukti dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara aktif kepada Annas dan Toha. Mulai dari teknik bermain bola hingga cerita pengalaman hidup sebagai pesepak bola. “Saya senang bisa berbagi dengan adik-adik di SOS. Pengin balik lagi langsung berlatih sama adik-adik di lapangan kayak tahun lalu. Tapi karena situasi, terpaksa kita lakukan secara virtual. Tapi semoga adik-adik bisa mendapat manfaat dari sesi ini,” ungkap Annas Fitranto.

“Kami tentunya berharap program ini bisa menumbuhkan bakat dan minat serta pengetahuan anak-anak asuhan SOS terhadap olahraga, khususnya sepak bola. Semoga dengan Online Class ini bisa mendekatkan anak-anak dengan Persita sebagai pelaku industri sepak bola. Jadi bisa mereka dengar dan menyerap ilmu langsung dari ahlinya. Dan semoga bisa membantu memperkaya skill dan teknik mereka dalam bermain sepak bola,” tambah Cathy.

“Yang terpenting untuk adik-adik semua adalah kerja keras, disiplin dan tetap berdoa. Tiga itu adalah kunci untuk jadi pemain bola yang sukses. Kalau ada yang hilang salah satu dari tiga itu, tidak mungkin rasanya. Jadi harus tetap kerja keras, disiplin dan tetap berdoa,” ujar M. Toha saat menutup sesi online class bersama anak-anak SOS.