KELAPA DUA, Tangerang – Sudah nyaris empat bulan berlalu sejak pertandingan terakhir Persita di lapangan hijau. Selama pandemi merebak, seluruh tim Persita pun terpaksa beraktivitas di rumah masing-masing, termasuk Pelatih Kiper Persita, Mukti Ali Raja, yang mengaku lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga selama break kompetisi. “Kumpul sama keluarga, terutama sama anak-anak, nemanin main, belajar. Kadang-kadang nge-drill Zaki (anak sulung Mukti) juga sama adiknya latihan di rumah. Kadang ngajak sesekali ke lapangan, paling sekali sebulan ke lapangan dekat rumah,” ungkap pelatih yang juga mantan kiper Persita ini.

Selain aktivitas bersama keluarga, Mukti juga tetap fokus mempertajam skill kepelatihan kiper lewat sesi sharing online. “Kadang-kadang belajar, sharing sesama pelatih kiper lewat online. Kebetulan grup pelatih kiper seluruh Indonesia baru dibentuk, jadi masih semangat semangatnya nge-zoom atau belajar bersama. Kemarin sempat diundang dua kali sama grup pelatih kiper Malaysia juga, untuk sharing tentang metodologi melatih kiper yang terbaru. Dan juga berbagi informasi bagaimana situasi dan kondisi sepak bola kita,” ujarnya.

Tentu saja, Mukti juga masih rutin memantau aktivitas latihan mandiri empat kiper Persita yang berada di bawah asuhannya. Mukti membebaskan keempat kiper untuk menyusun program latihan masing-masing agar mereka tetap bisa menjaga kondiri di rumah masing-masing. Namun sebagai pelatih, tentu Mukti terus mendapatkan laporan dari para kipernya lewat kiriman video.

“Saya salut dengan kiper saya karena selama bulan Ramadan sampai sekarang ternyata mereka tetap latihan individu masing-masing meski saya tidak terlalu memantau karena saya pikir liga belum ada kejelasan. Terbaru, setelah ada isu akan dilanjutkan kembali Liga 1 nya, baru benar-benar saya buat program latihan mandiri di mana programnya saya mix dengan program pelatih fisik. Selama seminggu ada 2-3 kali mereka jalanin program saya. Sisanya mereka ke gym atau latihan yang lain. Setelah mereka latihan dan setor videonya, saya biasanya analisa videonya setelah itu video call ramai-ramai termasuk Try juga. Lalu saya evaluasi latihan dan berbicara tentang program selanjutnya,” beber pelatih kelahiran 6 April 1980 ini.

Karena program latihan tersebut, Mukti pun menyebut kondisi kiper Persita saat ini tergolong baik meski belum kembali berkumpul latihan bersama tim. Mukti bersyukur para kipernya bisa mendapatkan pendampingan dari orang tua, teman dan pelatih SSB lainnya selama Persita belum berkumpul. 

“Penekanan saya sebagai pelatih kiper ke mereka, saya enggak mau mereka kembali ke tim kondisinya dari 15 persen, tetapi minimal 50 persen siap. Supaya tidak terlalu berat mengejar ketertinggalan. Mereka semua sepakat dan siap menjalani materi saya apapun kendalanya. Ya sudah, kita deal. Sambil menunggu agenda tim, mereka jalani program mandiri dari saya dulu di rumah.”