KELAPA DUA, Tangerang – Terjawab sudah teka-teki tentang masa depan pemain asal Argentina, Mateo Bustos, di Persita Tangerang. Mateo, yang tiba dan bergabung merumput bersama Persita Tangerang pertengahan Januari 2020 silam. Pemain bernomor punggung 92 ini secara resmi sudah tidak lagi berseragam Persita sejak bulan Agustus 2020.

Keluarnya Mateo tidak memiliki hubungan dengan masalah kontrak dan kelanjutan kompetisi. Alasan keluarga menjadi pemicu utama Mateo harus meninggalkan Tangerang dan kembali ke negara asalnya, Argentina. Pemain kelahiran 9 Oktober 1992 ini sudah bertolak kembali ke Argentina tanggal 19 Mei lalu.

“Keputusan saya untuk tidak kembali ke Indonesia karena saya ingin bersama dengan keluarga saya. Saat ini saya memiliki dua anak yang masih kecil dan dalam situasi pandemi global seperti ini, kami masih khawatir bepergian dengan pesawat, apalagi dari Argentina ke Indonesia kami harus melalui empat kali penerbangan. Jadi sekarang ini prioritas utama saya tetap keluarga dan saya memutuskan tidak kembali ke Indonesia,” ungkap Mateo.

Sebenarnya, Mateo mengakui, ia sangat berat mengambil keputusan tidak kembali ke Tangerang. Apalagi, ia melihat betapa sambutan publik Tangerang serta pemain, official serta manajemen Persita sangat baik selama ini. “Saya merasa seperti di rumah sendiri. Kalian menyambut saya dengan sangat baik. Tangerang sangat luar biasa dan semua orang-orangnya sangat baik pada saya,” tambah Mateo lagi.

Bergabung sejak awal tahun dan sempat mencicipi tiga pertandingan, Mateo merasa belum berkontribusi banyak untuk Persita dan belum sempat menampilkan performa terbaiknya. “Ya sayangnya saya cuma bisa main tiga kali. Saya ingin sekali menuntaskan sampai kompetisi berakhir, tapi apa daya, saya harus mengutamakan keluarga dulu sekarang. Nanti kalau memang ada kesempatan lagi, saya ingin kembali lagi ke Tangerang,” jawab Mateo yang kini masih belum bisa memastikan akan bergabung dengan klub mana setelah meninggalkan Persita.

Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara mengaku menghormati keputusan Mateo untuk tidak kembali ke Tangerang, walaupun ia menyebut kehadiran Mateo di tim Persita musim ini tentu membawa pengaruh yang positif dari segi permainan. “Ya sangat disayangkan. Tapi kami tetap menghormati keputusan Mateo untuk memprioritaskan keluarganya. Sebenarnya kami masih ingin melihat performa terbaik Mateo di lapangan. Apalagi dari tiga pertandingan kemarin, Mateo juga bermain cukup baik dan bisa beradaptasi dengan baik dan cepat dengan tim,” ujar Nyoman.

Mewakili keluarga besar Persita Tangerang, Nyoman berharap Mateo bisa melanjutkan karier sepak bolanya dengan baik di manapun ia berada kelak. “Kami ikut mendoakan supaya kariernya bertambah bagus. Baik di Argentina atau di manapun nanti dia bermain. Mateo akan selalu menjadi bagian dari keluarga besar Persita. Kalaupun ia berniat akan kembali ke Indonesia jika situasi sudah normal, kami dengan tangan terbuka menyambut Mateo,” tambah Nyoman.

Kepada supporter dan seluruh anggota keluarga besar Persita, tak lupa Mateo menyampaikan pesan perpisahan. “Saya minta maaf kepada supporter karena saya tidak bisa melanjutkan bermain bersama Persita. Semoga kalian bisa mengerti dan saya sangat berterima kasih atas semua yang sudah kalian berikan pada saya sejak hari pertama saya tiba di Tangerang. Saya akan merindukan kalian semua dan saya pasti akan kembali, karena saya adalah Pendekar Cisadane!”

“Dan kepada pelatih, official, manajemen, rekan-rekan pemain, saya ingin sampaikan bahwa kalian semua adalah orang-orang yang sangat brilian dan luar biasa. Saya sangat sedih dan pasti akan merindukan kalian semua. Saya ingin bilang bahwa selamanya saya adalah bagian dari kalian semua. Saya akan selalu menonton pertandingan Persita nantinya dan akan terus mengikuti perkembangan di masa depan. Nanti kalau semua sudah normal, saya akan menanti telepon dari Pak Rully (Presiden Klub Persita) untuk kembali karena rumah saya adalah Persita,” tutup Mateo.