KELAPA DUA, Tangerang – Bagi gelandang muda Rifky Dwi Septiawan, ajang pra musim Piala Menpora mungkin selamanya akan menempel di ingatan menjadi salah satu momen penting di karier sepak bolanya. Bagaimana tidak, Rifky yang genap berusia 19 tahun pada 3 Februari 2021 lalu ini memulai debut kariernya di tim Persita senior saat laga perdana melawan Persiraja, 24 Maret 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Pesepak bola muda yang sebelumnya tergabung di skuad Persita U-20 ini memulai debutnya di menit ke-46 menggantikan seniornya, Aldi Al Achya. Meski akhirnya Persita takluk dari Persiraja kala itu, namun penampilan Rifky di lapangan hijau cukup impresif dan meninggalkan kesan yang baik di kalangan pecinta sepak bola, khususnya Persita Fans.

Pemuda kelahiran Tangerang ini mengaku sangat bangga bisa debut bersama Persita bersama rekan-rekan seniornya. “Ya cukup senang karena jarang-jarang pemain muda kan, seumur saya bisa debut di Piala Menpora yang sudah senior gitu. Ya awalnya grogi sih. Cuma karena support dari para senior-senior, mereka kasih tahu jangan grogi, jadi ya enak aja gitu mainnya,” kata pemain gelandang ini.

Kecintaan Rifky pada si kulit bundar sudah bermula sejak ia berumur 7 tahun. Penampilannya cukup memukau sampai akhirnya sia dipanggil bergabung di Timnas U-16. “Awalnya saya gabung SSB Benteng Muda, lalu setelah itu pindah ke SSB Rajawali. Nah, habis itu kan ada seleksi Timnas U-16 di Stadion Benteng tahun 2017. Alhamdulillah lolos. Terus TC di Sawangan. Habis TC ada pengumuman 23 pemain dipilih ke AFF 2017 Thailand. Alhamdulillah ikut,” kenang Rifky yang kala itu terpaksa harus memainkan posisi di bek kiri.

“Waktu itu karena gelandangnya banyak, saya ditaruh bek kiri. Sempat main di sana dua match. Pertama lawan Thailand, kedua lawan Laos,” tambahnya.

Kembali ke Tangerang usai AFF 2017, Rifky kembali berkiprah di sepak bola Tangerang dengan mengikuti Popda. “Sempat ke Diklat Ragunan juga, cuma karena sekolah gitu dan bentrok juga sama Popda, jadi enggak jadi di Ragunan. Waktu di Ragunan itu ada Asian School Games, jadi saya terpaksa enggak ikutan. Enggak bisa soalnya sekolahnya enggak ngizinin. Fokus ke sekolah dulu,” ungkap Rifky.

Kesempatan emas pun akhirnya menghampiri Rifky saat ia dipanggil untuk mengikuti seleksi Persita U-18 di awal 2020. “Pas saya pulang dari Soeratin kan, saya dipanggil sama Coach Ilham Jaya Kesuma buat seleksi. Terus kan COVID, enggak latihan U-18, saya latihan mandiri di rumah. Enggak lama, ada tahu dari teman katanya ada seleksi Persita U-20 di Cikupa, jadi ikut. Udah deh langsung masuk,” ungkap pemilik nomor punggung 22 ini.

Kembali ke debut pertamanya bersama Persita senior, sejak mengetahui dirinya masuk skuad cadangan, Rifky merasa cukup percaya diri. “Pikiran kalau bakal main, ya kepikiran sih. Mungkin nanti atau menit 70 atau 80 pasti insyaAllah main. Yakin. Kalau enggak dimainkan pun kan masih ada kesempatan lain,” kata Rifky. Kesabarannya pun berbuah manis. Bahkan di pertandingan kedua melawan Persib, Rifky langsung masuk starting eleven.

Meski akhirnya Persita tersingkir di Babak Penyisihan Grup D Piala Menpora 2021, Rifky mengaku mendapatkan banyak pelajaran. “Menurut saya sih harus sabar ya. Harus sabar, terutama pas lagi defend. Karena kemarin mungkin kalah, agak emosional, ketinggalan, lawan juga banyak  mengulur waktu. Itu aja pelajarannya, biar nanti ke depannya bisa main lebih sabar lagi,” ujar Rifky yang banyak berdiskusi dan tukar pikiran dengan Egi Melgiansyah dan Ade Jantra Lukmana selama di Piala Menpora. “Sesuai posisi juga soalnya, sama-sama gelandang.”

Lantas, apa rencana Rifky ke depannya nanti? “Yang pasti saya akan kerja keras. Yang saya ikutin yang diminta pelatih instruksinya. Dan berdoa udah pasti.”