Tangerang - Legenda dan mantan penjaga gawang Italia, Walter Zenga akan menempati jabatan baru di Persita sebagai Director of Institutional and Infrastructure Development.
Dengan ambisi dan juga semangat untuk memajukan sepakbola, Zenga akan membawa ilmu dan pengetahuannya untuk bersama membangun tim Persita untuk terus berproses menjadi lebih baik.
“Saya punya cerita sedikit, saya bertemu Mr Zaki (Ahmad Zaki Iskandar) dan MR Rully di rumah saya di Dubai,” Zenga membuka awal perkenalannya dengan Bupati Kabupaten Tangerang dan juga Presiden Klub Persita.
“Saya langsung pada waktu itu mengambil keputusan untuk datang kesini karena saya melihat dua hal, yaitu hati dan semangat.”
“Sekarang saya duduk disini, dan saya melihat tulisan ini: “Our City, Our Rules, Our Legacy.”
“Saya harap di masa depan kami semua menaruh semangat bersama!
“Dan ini yang saya lihat di mata saya, tentang pelatih kita, Luis Duran. Saya merasa para pemain, staf mengikuti para pemimpin. Luis adalah sosok dan pelatih yang baik.
“Karir saya sebagai pemain sangat luar biasa. Tapi itu masa lalu, tapi saya akan menggunakan masa lalu untuk mengangkat momen saat ini. Saya melihat ada peluang besar disini, dan ada di pikiran saya selalu. Satu kata, saya tau saya harus pergi.
Kehadiran Zenga ke Persita akan menitikberatkan pada dua fokus utama klub. Yakni restrukturisasi klub serta perbaikan teknis stadion.
Dimana fokus utamanya adalah merencanakan strategi pengembangan dan penguatan klub, termasuk memberikan saran, bantuan dan arahan kepada tim kerja (task force) yang akan dibentuk.
Peran kedua yang akan dijalani oleh Zenga adalah melakukan analisa terhadap rencana perbaikan infrastruktur Indomilk Arena.
Tentu harapan kami adalah dengan kehadiran sosok Zenga di Persita akan menajamkan visi dan misi Persita untuk membangun sepakbola di Tangerang Raya dan juga Indonesia.
“Dan saya disini untuk membantu tim. Untuk mendukung semuanya, dan jika saya bisa membawa satu orang untuk mengantarkan semangat saya, hati dan harapan saya. Saya akan sangat senang.
“Terima kasih banyak, dan satu hal lagi. Tidak mudah untuk meninggalkan keluarga, negara, dan datang ke negara baru, kultur baru dan keluarga baru. Tapi kalian membuat saya seperti keluarga.
“Saya berharap musim ini berjalan dengan baik untuk kita semua,” tutup Zenga.
Seperti yang kita ketahui, sosok berusia 63 tahun ini sebelumnya memiliki karir panjang sebagai pemain profesional, ia sukses meraih gelar Scudetto bersama Inter pada musim 1988-99. Dirinya juga dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik dunia versi IFFHS sebanyak tiga kali secara beruntun pada tahun 1989, 1990 dan 1991.
Di karir kepelatihannya, Zenga sempat menangani beberapa klub Eropa mulai dari Red Star Belgrade, Palermo, Catania, Cagliari, Sampdoria hingga Wolverhampton.
