KELAPA DUA, Tangerang – Di tengah ketidakpastian jadwal kompetisi akibat pandemi yang tak kunjung mereda, banyak punggawa Persita yang memiliki aktivitas sepak bola lain meski tim sedang diliburkan. Ada yang mengikuti fun football, merintis akademi hingga memenuhi tugas membela negara di timnas.

Adalah Denny Shulton, fisioterapis Persita yang bergabung sejak awal tahun 2020 yang menjadi wakil Pendekar Cisadane bertugas di timnas U-23. Lantas, seperti apa cerita dibalik bergabungnya Denny sebagai salah satu fisioterapis di timnas U-23? “Tanggal 18 Desember saya ditelepon oleh sekretaris timnas U-23, Budi Sumarya, atas intruksi Head of Medical Departemen PSSI dr. Syarif Alwi untuk memberikan info perihal bergabung menjadi fisioterapis di timnas U-23 yang akan diproyeksikan untuk SEA Games 2021 di Vietnam. Lalu sekretariat timnas U-23 juga menyurati manajemen Persita perihal dispensasi dan pemberitahuan soal saya akan menjadi bagian timnas U-23 PSSI,” kata Denny.

Bertugas di timnas U-23, Denny mengungkap job description-nya tidak terlalu jauh berbeda dengan yang dikerjakannya di Persita. Denny yang sudah bergabung sejak Traning Camp (TC) timnas U-23 bulan Desember lalu menyebut hanya ada materi pengukuran inbody test setiap tiga hari sekali di pagi hari setiap jam 06.00 WIB yang menjadi pembeda.

Meski TC tahap pertama sudah selesai dilaksanakan, Denny berharap akan ada arahan selanjutnya dari PSSI untuk memulai TC selanjutnya, di mana ia akan terlibat. “Bertugas di timnas itu sesuai periode TC yang diagendakan oleh PSSI. Karena timnas U23 ini diagendakan untuk SEA Games 2021 di Vietnam November nanti. TC pertama dilakukan pertengahan Desember lalu, dari tanggal 19 hingga 31 Desember 2020. Selanjutnya menunggu arahan dari PSSI kembali untuk TC selanjutnya kapan.”

Yang jelas, baik di timnas maupun di Persita, Denny selalu mengedepankan sikap bertanggung jawab akan pekerjaan dan profesinya sebagai fisioterapis. Tapi tentu, pengalaman bisa bekerja dan membela negara di timnas akan selamanya dikenang dan dimanfaatkan dengan baik oleh Denny. “Tidak ada bedanya di timnas dan di klub, semua harus dikerjakan dengan tanggung jawab penuh. Mungkin lebih ke pengalaman belajar. Jadi kesempatan ini saya manfaatkan untuk belajar, belajar dan belajar. Bagaimana pun ini kesempatan yang sangat bagus untuk karier saya dan terlebih untuk Persita.”